Perbaikan Berkelanjutan
“Pada interval yang teratur, tim merenungkan bagaimana menjadi lebih efektif, kemudian menyesuaikan dan mengubah perilakunya sesuai.”
Agile bersifat adaptif dalam dua hal:
- Desain bersifat adaptif terhadap kebutuhan pengguna yang tidak pasti dan berubah — itu dapat dimulai dengan pandangan tingkat tinggi tentang kebutuhan dan secara bertahap mengelaborasi kebutuhan setelah proyek dimulai.
- Proses itu sendiri bersifat adaptif daripada sangat preskriptif. Agile sangat bergantung pada perbaikan berkelanjutan, menggunakan interval pendek untuk merenungkan apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil serta mengambil tindakan korektif dengan cepat sesuai kebutuhan. Dalam Scrum, ini disebut retrospektif, dan terjadi di akhir setiap sprint.
Tim diharapkan untuk terus-menerus memperbaiki dan mengadaptasi proses agile sesuai kebutuhan seiring dengan kemajuan proyek.
Artikel Agile dan Scrum yang Direkomendasikan
This post is also available in Deutsch, English, Español, فارسی, Français, 日本語, Polski, Portuguese, Ру́сский, Việt Nam, 简体中文 and 繁體中文.